GAGALNYA PENDIDIKAN.
Pendidikan nasional kalau mau jujur sesungguhnya telah gagal.
Teman saya sebagai seorang pengajar di perguruan tinggi, ketika mengawali perkuliahan di hari pertama selalu menanyakan kepada mahasiswa untuk menjajaki pengetahuannya secara umum, mulai dari tokah nasional, sirah nabawiyah, fikih dasar, syarat dan rukun sholat, dll. Hampir tdk memperoleh jawaban. Mereka masuk perguruan tinggi seperti komputer (harddisc) yg kosong belum ada data. Otak sebagai keranjang kosong dari informasi ilmu pengetahuan (IP). Mestinya otak mereka sudah penuh dengan informasi IP dan universitas tinggal mengolah, mengembangkan dan mencari hubungan antara satu ilmu dengan yang lain.
Kenapa kegagalan ini terjadi? Banyak faktor.
Satu di antaranya adalah kurikulum, materi dan bahan ajar yg setiap tuhun berubah, buku yg dipakai seorang kakak tdk dpt dipakai adiknya. Utamanya di tingkat dasar dan menengah. Akhirnya mereka hanya belajar untuk "ngrepek" yang ada di buku, untuk menjawab soal ujian, supaya lulus ujian. Begitu lulus efouria tak terbendung dan bersamaan dengan itu sudah lupa semua yang pernah dipelajari selama sekolah.
Menurut saya, belajar di pesantren yg masih ada sistem hafalan,sorogan, itu belum tertandingi dengan kurikulum sekolah formal. Dan kurikulum pesantren mulai jaman Kyai Hasyim As'ari sampai sekarang tidaklah berubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar