Jumat, 28 Agustus 2015
Buku Bulpen dan Santri
Buku, Bulpen dan Santri.
3 benda ini yang tidak boleh dipisahkan dari salah satunya.
Jika santri rajin membaca buku maka santri tersebut akan berwawasan luas lebih-lebih urisan agama.
Jika santri sering membawa bulpen untuk mencatat,menulis, maka akan berbuah kitab yang bisa dinikmati khalayak ramai.
Dan jika Santri cuma tidur, yang dihasilkan hanyalah ileeer.
Kamis, 27 Agustus 2015
Layla Majnun
DZONN
"Suatu hari, Majnun datang ke perjamuan makan. Sebenarnya dia tak begitu suka menghadiri acara semacam itu, tapi berhubung orang yang menggelar jamuan adalah ayah Laila, ia pun mau. Ini adalah kesempatan baginya untuk bertemu Laila sang gadis kinasih.
Majnun tiba di tempat perjamuan dan melihat antrian tamu di meja prasmanan. Nampak di ujung depan sana, Laila sedang menyuguhkan hidangan bagi para tamu. Dada Majnun berdegup kencang, antrian makin mendekat ke depan, tangannya gemetar saat mengambil piring untuk makan.
Ketika sampai di hadapan Laila, ia sodorkan piring itu agar diambilkan makanan sebagaimana tetamu lainnya. Tangannya makin gemetar, pandangan Majnun tertunduk tak kuasa menatap kekasihnya itu. Tak dinyana, Laila merampas piring dari tangan Majnun, lalu dibantingnya piring itu hingga pecah berkeping-keping.
Hadirin sontak terkejut. Ayah Laila kegirangan, ia tentu menerka bahwa putrinya sudah tak lagi tertarik dengan pemuda gembel itu. Tapi Majnun justru tersenyum, ia mundur ke belakang, mengambil piring lain dan mengantri lagi.
Di antrian belakang, seorang teman bertanya heran,
'Hei, Kawan! Kau baru saja dipermalukan di hadapan banyak orang! Mengapa kau masih berdiri di sini dan cengengas cengenges begitu?!'
'Dipermalukan bagaimana maksudmu?' sahut Majnun balik bertanya.
'Lhoh! Laila membanting piringmu! Itu artinya dia tak mau kau ada di sini!' bisik si teman dengan penuh penekanan.
'Oooh,' kata Majnun tenang, 'Itu kau salah paham.'
'Maksudmu?' cecar si teman.
'Laila sengaja membanting piringku agar aku kembali ke belakang dan mengambil piring lain. Dan akan terus seperti itu hingga antrian habis. Sehingga aku bisa bertemu dia berulang-ulang seperti ini,' terang Majnun dengan binar matanya.
~
Maka demikianlah halnya dengan apa saja yang menimpa diri kita. Dia ialah sebagaimana persangkaan hamba-Nya. Kalau engkau menganggap musibah itu sebagai siksa, ya begitulah adanya. Tapi kalau itu kau anggap sebagai cara-Nya bermesraan denganmu, maka nikmatilah."
[Mustafa, Debu]
*Lihat videonya di: https://www.youtube.com/watch?v=vvWeciiaAK4
Sholla Allahu 'ala Muhammad
MENGAPA KITA HARUS RIBUT?
Copas.... ❤❤❤❤❤
Motivasi hari ini 😊😊😊😊
Kalau ribut dengan pelanggan,
Walaupun kita menang,
Pelanggan tetap akan lari.
Kalau ribut dengan rekan sekerja,
Walaupun kita menang,
Tiada lagi semangat bekerja dalam tim.
Kalau kita ribut dengan boss,
Walaupun kita menang,
Tiada lagi masa depan di tempat itu.
Kalau kita ribut dengan keluarga,
Walaupun kita menang,
Hubungan kekeluargaan akan renggang.
Kalau kita ribut dengan guru,
Walaupun kita menang,
Keberkahan menuntut ilmu dan kemesraan itu akan hilang
Kalau ribut dengan kawan,
Walaupun kita menang,
Yang pasti kita akan kekurangan kawan.
Kalau ribut dengan pasangan,
Walaupun kita menang,
Perasaan sayang pasti akan berkurang.
Kalau kita ribut dengan siapapun,
Walaupun kita menang,
Kita tetap kalah...
Yang menang.. cuma ego diri sendiri
yang susah.. mengalahkan ego diri sendiri..
Renungan bersama....
Apabila menerima teguran, usah terus melenting, bersyukurlah, masih ada yang mau menegur kesalahan kita.
..
👍 👍 👍 ......😊 😊